Istana Maimun



Istana Maimun, yang juga dikenal sebagai Istana Maimun atau Maimun, seharusnya menjadi istana kerajaan Kesultanan Deli. Ini dianggap sebagai tonggak yang cukup populer di ibukota Sumatera Utara, Medan di Indonesia. Istana ini secara khusus terletak di jalan Brigadir Jenderal Katamso, desa Talbot di distrik Maimun Medan di Sumatera Utara.

Signifikansi Arsitektur

Istana memiliki bentuk desain arsitektur yang luar biasa yang merupakan kombinasi dari fitur-fitur yang terkait dengan Moghul, Italia, Timur Tengah, warisan artistik Malaya, pola arsitektur India dan Spanyol. Gaya arsitektur Belanda yang beraneka ragam juga dapat diamati, yang nyata-nyata mencerminkan dari desain jendela dan pintu yang tinggi dan luhur. Pengaruh arsitektur Islam dapat dicatat pada lengkungan yang muncul di langit-langit. Lengkungan ini seharusnya menjadi fitur umum yang diamati pada struktur atau bangunan di Turki, Timur Tengah dan India. Oleh karena itu, istana mencerminkan perpaduan sempurna antara Timur dan Barat serta mempertahankan unsur-unsur Melayu yang muncul di dinding-dinding kayu istana.

Istana Maimun terdiri dari tiga ruang utama dan mereka adalah sayap kanan, bangunan utama dan sayap kiri. Luas bangunan utama adalah 412 meter persegi dan sering disebut sebagai aula dan ini adalah tempat yang merumahkan takhta kerajaan. Tahta sering digunakan dalam peristiwa-peristiwa khusus terutama selama upacara penobatan raja atau selama pemujaan keluarga kerajaan. Ruang pertemuan konvensional dianggap sebagai bagian luar biasa dari istana. Ruangan ini bahkan saat ini hanya digunakan saat bertemu Sultan Deli dan ini disebut sebagai 'Angkat Ibadah untuk Sultan' oleh penduduk setempat.

Perabotan istana menampilkan pengaruh Eropa dan tampaknya bahwa lilin dibawa dari Perancis dan meja, lemari dan kursi diperdagangkan dari Belanda. Terlepas dari potongan-potongan furnitur, beberapa perlengkapan bangunan bersumber dari Eropa misalnya ubin marmer. Di antara semua kamar istana, dua puluh lima di antaranya telah direncanakan secara luar biasa dalam hal interior mereka yang mewakili perpaduan desain dari berbagai negara.

Signifikansi Historis

Istana ini dibangun oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Kesultanan Deli di antara tahun 1887 hingga 1891. Keraton didominasi oleh warna kuning dan seharusnya berusia lebih dari seratus tahun. Istana Maimun juga dikenal sebagai 'Istana Putri Hijau'. Pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan istana berakhir pada tanggal 25 Agustus pada tahun 1888 A. dalam periode pemerintahan Sultan Ma'mun Al Rashid Perkasa Alamsyah, putra tertua dari Sultan Mahmud Perkasa Alam. Perlu disebutkan dalam konteks ini bahwa Sultan Mahmud Perkasa Alam adalah orang yang telah mendirikan kota Medan. Istana dulunya didominasi oleh para penerus Kesultanan Deli sejak periode 1946.

Pariwisata Signifikansi

Istana Maimun atau Istana Maimun menarik sejumlah besar pengunjung karena konsep arsitekturnya yang unik dan juga untuk mengeksplorasi sejarah yang terkait dengan Kesultanan Deli yang pada titik memerintah Sumatera Utara dan khususnya Medan. Beberapa koleksi kerajaan masih dipamerkan di istana yang juga menambah minat para pengunjung.

Comments